BOGOR - Aliansi BEM Se-Bogor (BSB) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Balaikota Bogor, Rabu (17/07/2019). Dalam aksinya BSB menuntut lima permasalahan agar diperhatikan Pemkot Bogor.
"Kami menuntut lima faktor isu yaitu pendidikan, ekonomi, transportasi, infrastruktur, lingkungan, dan kesehatan," kata Dwiyansyah Damanik selaku koordinator pendidikan BEM Se-Bogor.
Ia memuturkan, pemerintah harus membenahi zona PKL diberbagai tempat, mengkaji ulang sistem zonasi, mensejahterakan guru honorer, pembangunan infrastruktur di Jalan RE Martadinata yang sudah berjalan sekitar 35 persen karena masih ada sengketa lahan. Tidak hanya itu, masalah pembangunan mesjid agung, pembersihan sungai ciliwung, dan posyandu yang tidak pernah ada pengecekan untuk gizi buruk pada anak secara berkala.
"Pemerintah gagal hadir di tengah-tengah masyarakat, kita menyuarakan apa yang perlu kita suarakan yakni menuntut honorisasi daerah. Karena itu kami menuntut hak-hak rakyat agar dipenuhi oleh pemerintah," tegas Dwi.
Tak hanya menyuarakan orasi di depan Balaikota Bogor, BSB pun memasang spanduk yang bertuliskan "Kantor ini disegel oleh mahasiswa" sebagai bentuk kekecewaan terhadap pemerintahan Daerah Kota Bogor. {*}