Bogor, - Peringatan malam Nuzulul Qur’an merupakan momentum untuk mengingatkan semua umat muslim agar selalu bersandar kepada perintah Al-Qur’an. Dengan semangat peringatan turunnya Al-Quran ini Wali Kota Bogor, Bima Arya berharap Kota Bogor semakin sejuk, guyub dan adem.
Hal ini diutarakan Bima Arya didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat, para asisten, para kepala OPD dan perwakilan unsur Muspida Kota Bogor usai melaksanakan ibadah sholat tarawih di Masjid Raya Al-Miraj, Jalan Pajajaran, Kota Bogor, Selasa (21/05/2019) malam.
Diantara perintah Al-Qur’an, manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa hidup sendiri, harus selalu ta’aruf (saling mengenal), Tafahum (saling memahami), Ta’awun (saling menolong dan saling mendorong).
Perbedaan atau kemajemukan yang ada kata dia, merupakan satu anugerah dan sesuatu yang biasa, dipahami sebagai suatu perbedaan. Jadi, antara pemerintah dengan warga, lurah dengan warga, saling mengenal, memahami, mendorong perbedaan sebagai suatu anugerah.
“Jika semua memahami itu sebagai satu perintah dari Al-Qur’an, Insya Allah tidak ada konflik dan perpecahan. Kepada semua saya titip betul agar semua tidak hanya memahami tetapi juga mengamalkan dan meresapi pesan-pesan dari Al-Qur’an, bahwa kita ditakdirkan sebagai makhluk sosial yang menjaga kebersamaan,” katanya.
Sebelumnya, KH. Syukron Makmun dalam tausiyahnya menjabarkan mengenai kemuliaan Al- Quran dan malam Lailatul Qadar. Nuzulul Quran mengingatkan umat muslim akan surat pertama yang diturunkan Allah SWT dan manusia makhluk sosial yang membutuhkan satu sama lain.
“Makna ramadan ini kita diajak dan di edukasi untuk merasakan kesulitan dan penderitaan orang-orang yang tidak mampu sehingga diharapkan muncul kesadaran sosialnya. Jadi manusia itu tidak boleh sombong, artinya Nuzulul Quran mengedukasi untuk sadar diri bahwa manusia tidak bisa hidup sendiri, inilah esensi Nuzulul quran,” kata KH. Syukron Makmun.
Sholat tarawih yang diikuti warga Kota Bogor dipimpin Ustadz Zaenal Arifin dan bertindak selaku muraqib adalah Ustadz Asep Saepulloh.